Buku "1421 The Year China Discovered The World" (1421 Tahun China
Menemukan Dunia) memuat pernyataan sejarawan Inggris Gavin Menzies,
bahwa di era Dinasti Ming China, armada Zheng He pernah mengunjungi
Amerika pada 1421.
Ia menyebutkan armada Zheng He juga sudah mengunjungi benua Australia, 300 tahun lebih awal dari yang dilakukan oleh James Cook.
Menurut 'Daily Mail' Inggris, bertepatan dengan Hari Columbus tanggal 8
Oktober, Gavin Manzies menerbitkan di Inggris bukunya yang berjudul "Who
Discovered America" (Siapa Menemukan Amerika).
Manzies menggunakan peta kuno pada 1418 dalam buku itu, sebagai
referensi untuk membuktikan bahwa orang China (Zheng He) adalah yang
pertama kali menemukan benua Amerika. Mereka menemukan Dunia Baru 70
tahun lebih awal dari Christopher Columbus.
Peta ini adalah peta salinan yang dibuat di abad ke 18 dibuat
berdasarkan penggambar peta aslinya yakni Laksamana Zheng He. Gambar
belahan bumi sebelah barat dapat kita lihat letak benua Amerika Utara
dan Selatan serta Afrika dengan sungai besar yang mengaliri.
Menurut Gavin Menzies, pandangan tradisional kita yang mengaku bahwa
Christopher Columbus sebagai penemu Dunia Baru adalah sebuah bayangan
'fantasi' yang tidak berdasar.
Menzies menulis dalam bukunya, penduduk asli dari belahan bumi sebelah
barat bukanlah orang asal daratan Asia yang melintasi Laut Bering sampai
akhirnya tiba di benua Amerika. Tetapi pelaut-pelaut China yang
menyeberangi Lautan Pasifik pada 40.000 tahun yang lampau.
Hasil tes DNA membuktikan bahwa orang-orang Indian Amerika dan
masyarakat adat lainnya adalah keturunan dari beberapa gelombang migrasi
penduduk Asia. Dijelaskan pula bahwa armada besar Zheng He pernah
berlayar mengelilingi Amerika Selatan dan itu terjadi 100 tahun lebih
awal dari yang dilakukan oleh penjelajah bangsa Portugal Fernando de
Magallanes.
peta-zhenghe-2Menzies yakin bahwa Columbus telah menggunakan peta pada
1421 milik Zheng He ini sebagai pedoman untuk mencapai Dunia Baru.
Peta ini milik seorang pengacara China bernama Liu Gang yang dibeli dari
sebuah toko penjual barang bekas di Beijing. Untuk memastikan
keasliannya peta ini dibawa oleh Liu Gang ke Pelelang terkenal Christie
untuk diteliti.
Hasilnya membuktikan bahwa peta tersebut sudah berusia sangat tua, dan
bukan barang imitasi. Kemudian oleh Menzies peta ini diserahkan kepada
sekelompok sejarawan untuk dianalisis setiap hurufnya yang tertera dalam
peta. Kesimpulan mereka adalah peta ini merupakan peta yang dibuat pada
masa Dinasti Ming, China.
Menzies percaya bahwa lokasi dalam peta
di mana tertera tulisan "orang di sini meyakini ajaran Paracas" dan
"kurban yang dipersembahkan kepada para Dewa adalah manusia" adalah
negara Peru sekarang. Hal ini sesuai dengan keyakinan penduduk di sana.
Beberapa tulisan yang tertera di peta tua Peru juga serupa dengan yang
tercantum dalam peta Dinasti Ming ini. Misalnya Chawan, dalam bahasa
China berarti mempersiapkan lahan untuk ditanami bibit. Chulin, artinya
hutan, Ko-lan sebuah nama perkampungan yang terletak di dasar lembah
pegunungan Peru, berarti gerbang kesulitan dalam bahasa China.
Menzies bukan seorang sejarawan lulusan penguruan tinggi, bahkan tidak
memiliki gelar. Ia adalah pensiunan Angkatan Laut Inggris mantan kapten
kapal selam. Sejauh ini ia telah menerbitkan 4 buku yang ditujukan untuk
mengkoreksi pandangan sejarah setelah ditemukannya pembuktian yang
berasal dari Timur. Jutaan dolar honorarium dari penerbit bukunya ia
gunakan untuk membiayai penelitian yang lebih mendalam. Rumah tinggalnya
yang di London Utara ia alih-fungsikan menjadi lembaga penelitian dan
tempat menampung paling banyak 6 orang asisten peneliti di saat padat
pekerjaan.
Bukunya sempat memicu kontroversi besar. Pada 2008 seorang profesor
sejarah dari University of London Ami Stowe, Felipe Fernandez – Armesto
mengatakan kepada 'Daily Mail' bahwa buku karangan Menzies di mata
peneliti sejarah sama seperti cerita 'bertumburan dengan Elvis Presley
di supermarket' atau 'berhubungan dekat dengan hamster luar angkasa' .
Wikipedia juga menempatkan Menzies sebagai sejarawan palsu. Namun, hal
ini tidak menghalangi Menzies untuk mendatangkan uang dari para pembaca
bukunya, tidak pula menghalangi ribuan pengikuti untuk mengakses
situsnya dan memberikan kontribusi penelitian mereka.
Banyak ilmuwan percaya bahwa sejumlah manusia telah bermigrasi ke
belahan bumi sebelah barat pada sekitar 13.000 – 16.500 tahun yang lalu.
Akademisi hampir semua sependapat bahwa penduduk awal benua Amerika
Utara adalah penduduk Asia yang bermigrasi dengan menyebrangi jembatan
darat Bering.
Menzies berpandangan lain, ia mengatakan bahwa semakin ia telusuri maka
semakin terasa konyol. Menurutnya untuk melintasi Pasifik pada 40.000
tahun yang lalu tidak seberat yang dibayangkan orang sekarang. Anda yang
berada dalam sebuah wadah yang dapat mengapung akan dengan mudah dibawa
oleh arus laut melintasi lautan. Bukan suatu kejadian aneh karena jarak
tempuh perjalanan laut manusia di jaman itu jauh melampaui pemahaman
kognitif tradisional.
Orang China Menemukan Benua Amerika
GP I
9:41 AM
Thanks for reading Orang China Menemukan Benua Amerika
Silakan Kunjungi Tempat Wisata Jogja Klik di http://www.kitadolan.com atau Dolan Dolan
Paket Wisata Murah Klik di Paket Wisata
Tips Hemat Wisata keluarga Klik di Tips Hemat Wisata Keluarga Ke Yogyakarta
Labels: Sejarah
« Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next »
Next Post »
Next Post »